私は日本語でポストを作成しようとするので、私は日本が好きで、しかしトランスグーグル生かすので、多少曖昧hehehheを翻訳した場合、良好な忍容させてください...
PILULAE(PIL)
- インドネシアの薬局方エド。 3
- エドV Pharmacopeオランダ
- 科学医薬品調剤--------- M.アニフ
サイエンスレシピ-------博士C.F.ヴァンDuinの。 -------レシピ科学H.A. Syamsuni、アプト。
Showing posts with label my study pharmacy farmasetika. Show all posts
Showing posts with label my study pharmacy farmasetika. Show all posts
Saturday, July 13, 2013
Tuesday, May 7, 2013
PILULAE (PIL)
mumpung lagi banyak tugas and ujian menggunung, ane refreshing dulu dengan main-main di blog......
secara diri ini lagi stress gara-gara di depak alias diusir secara tidak terhormat dari kandang macan gara-gara laporan blum di ACC (efek dimanjakan di meja 3),
Hiks...hiks....hiks
Sunday, October 14, 2012
Makalah Galenika
BAB
I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Kita
semua telah mengetahui bahwa alam indonesia memang terkenal dengan kekayaan
hayati dan hewaninya yang sangat memungkinnya sebagai bahan dasar obat alami
.Bumi Indonesia menurut dunia pewayangan dikenal sebagai bumi yanggemah
ripah loh jinawi lan thukul kang sarwo tinandur. Banyak tanaman obatyang
hidup liar di hutan dan di lautan belum dijamah oleh tangan manusia
demikesejahteraan bangsa. Sebagian memang telah dimanfaatkan dan
dibudidayakanserta diteliti secara mendalam oleh para ilmuwan.
Saturday, October 6, 2012
PRAKTIKUM VIII SUSPENSION II
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawaannya.
Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap. Jika
dikocok perlahan-lahan endapan harus segera terdispersi.
PRAKTIKUM VII SUSPENSION I
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Larutan ialah sediaan cair yang
mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut
digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml
zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelarut
Kelarutan suatu zat harus selalu
diketahui sebelum zat tersebut dilarutkan dengan sejumlah pelarut, untuk
menjamin jumlah pelarut yang diberikan itu cukup untuk melarutkan.
PRAKTIKUM VI MEMBUAT OBAT KUMUR
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Larutan ialah sediaan cair yang
mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut
digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml
zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelarut
Kelarutan suatu zat harus selalu
diketahui sebelum zat tersebut dilarutkan dengan sejumlah pelarut, untuk
menjamin jumlah pelarut yang diberikan itu cukup untuk melarutkan.
Misalnya bila zat A itu mudha larut
dalam air, maka dibutuhkan minimal 1 – 10 ml air untuk melarutkan setiap 1 g
zat tersebut sehingga bila zat yang akan dilarutkan sejumlah 2 gram maka
sekurang- kurangnya 2-20 ml air yang diperlukan untuk melarutkan zat tersebut
Melarutkan zat sebaiknya dilakukan
didalam erlemyer (terlebih lagi bila zatnya mudah menguap harus dengan
erlenmeyer bertutup) kecuali bila dibutuhkan pengadukan dan atau untuk
mereaksikan suatu zat maka dapat dilakukan di beaker gelas atau lumpang.
Untuk larutan sebelum dimasukkan kedalam wadah maka perlu
disaring dengan penyaring kertas , namun bila zatnya oksidator maka dapat
digunakan glass woll sebagai penyaring.
Salh satu sediaan bentuk larutan
adalah Gargarisma atau obat kumur yang
digunakan untuk pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan.
PRAKTIKUM V MEMBUAT INFUS
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Larutan ialah sediaan cair yang
mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut
digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml
zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelarut
Kelarutan suatu zat harus selalu
diketahui sebelum zat tersebut dilarutkan dengan sejumlah pelarut, untuk
menjamin jumlah pelarut yang diberikan itu cukup untuk melarutkan.
Misalnya bila zat A itu mudha larut
dalam air, maka dibutuhkan minimal 1 – 10 ml air untuk melarutkan setiap 1 g
zat tersebut sehingga bila zat yang akan dilarutkan sejumlah 2 gram maka
sekurang- kurangnya 2-20 ml air yang diperlukan untuk melarutkan zat tersebut
Melarutkan zat sebaiknya dilakukan
didalam erlemyer (terlebih lagi bila zatnya mudah menguap harus dengan
erlenmeyer bertutup) kecuali bila dibutuhkan pengadukan dan atau untuk
mereaksikan suatu zat maka dapat dilakukan di beaker gelas atau lumpang.
Untuk larutan sebelum dimasukkan kedalam wadah maka perlu
disaring dengan penyaring kertas , namun bila zatnya oksidator maka dapat
digunakan glass woll sebagai penyaring.
PRAKTIKUM IV MEMBUAT ELIXIR
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Larutan ialah sediaan cair yang
mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut
digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml
zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelaruta
Kelarutan suatu zat harus selalu
diketahui sebelum zat tersebut dilarutkan dengan sejumlah pelarut, untuk
menjamin jumlah pelarut yang diberikan itu cukup untuk melarutkan.
Misalnya bila zat A itu mudha larut
dalam air, maka dibutuhkan minimal 1 – 10 ml air untuk melarutkan setiap 1 g
zat tersebut sehingga bila zat yang akan dilarutkan sejumlah 2 gram maka
sekurang- kurangnya 2-20 ml air yang diperlukan untuk melarutkan zat tersebut
Melarutkan zat sebaiknya dilakukan
didalam erlemyer (terlebih lagi bila zatnya mudah menguap harus dengan
erlenmeyer bertutup) kecuali bila dibutuhkan pengadukan dan atau untuk
mereaksikan suatu zat maka dapat dilakukan di beaker gelas atau lumpang.
Untuk larutan sebelum dimasukkan kedalam wadah maka perlu
disaring dengan penyaring kertas , namun bila zatnya oksidator maka dapat
digunakan glass woll sebagai penyaring.
Satu kelebihan dari bentuk sediaan
larutan adalah bahan obat yang memiliki bau atau rasa yang tidak enak bisa
ditutupi dengan adanya penambahan flavouring agent, seperti pada salah satu
jenis bentuk sediaan larutan yaitu elixir yang mempunyai rasa manis walaupun
kekuatan manisnya tidak sebanding dengan sirop. Karena rasanya yang manis
banyak yang menyukai obat ini. Dalam laporan ini akan kita ketahui cara membuat
sediaan bentuk eliksir.
PRAKTIKUM III MEMBUAT LARUTAN TIDAK LANGSUNG DAN MELARUTKAN BAHAN OKSIDATOR
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Larutan ialah sediaan cair yang
mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut
digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml
zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelarut
Kelarutan suatu zat harus selalu
diketahui sebelum zat tersebut dilarutkan dengan sejumlah pelarut, untuk
menjamin jumlah pelarut yang diberikan itu cukup untuk melarutkan.
Misalnya bila zat A itu mudha larut
dalam air, maka dibutuhkan minimal 1 – 10 ml air untuk melarutkan setiap 1 g
zat tersebut sehingga bila zat yang akan dilarutkan sejumlah 2 gram maka
sekurang- kurangnya 2-20 ml air yang diperlukan untuk melarutkan zat tersebut
Melarutkan zat sebaiknya dilakukan
didalam erlemyer (terlebih lagi bila zatnya mudah menguap harus dengan
erlenmeyer bertutup) kecuali bila dibutuhkan pengadukan dan atau untuk
mereaksikan suatu zat maka dapat dilakukan di beaker gelas atau lumpang.
Untuk larutan sebelum dimasukkan kedalam wadah maka perlu
disaring dengan penyaring kertas , namun bila zatnya oksidator maka dapat
digunakan glass woll sebagai penyaring.
Dan harus kita ketahui bahwa dalam
pembuatan sediaan larutan itu, pelarutnya tidak hanya air, tapi masih banyak
pelarut lain, tergantung bahan obatnya. Tidak semua bahan obat larut dalam air,
salah satu penyebabnya adalah dipengaruhi oleh sifat ataupun struktur kimia.
Ada obat yang baaru bisa larut setelah bereaksi dengan zat tertentu (larutan
tidak langsung). Dalam pengerjaannya kita tidak boleh sembarangan melarutkan
bahan obat terutama untuk bahan bahan oksidator. Oleh karena itu perlu kita
ketahui cara pembuatan sediaan larutan untuk bahan-bahan yang bersifat
oksidator.
PRAKTIKUM II MENGHITUNG DOSIS LAZIM DAN DOSIS MAKSIMAL DALAM SEDIAAN CAIR
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Larutan
ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan
lain sebagai pelarut digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1
g zat padat atau 1 ml zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelarut
Istilah
kelarutan
|
Jumlah bagian pelarut yang diperlukan
untuk melarutkan
|
Sangat Mudah
Mudah larut
Larut
Agak sukar larut
Sukar larut
Sangat sukar larut
Praktis tidak larut
|
Kurang dari 1
1-10
10-30
30-100
100-1000
1000-10.000
Lebih dari 10.00
|
Kelarutan suatu zat harus selalu
diketahui sebelum zat tersebut dilarutkan dengan sejumlah pelarut, untuk
menjamin jumlah pelarut yang diberikan itu cukup untuk melarutkan.
Misalnya bila zat A itu mudha larut
dalam air, maka dibutuhkan minimal 1 – 10 ml air untuk melarutkan setiap 1 g
zat tersebut sehingga bila zat yang akan dilarutkan sejumlah 2 gram maka
sekurang- kurangnya 2-20 ml air yang diperlukan untuk melarutkan zat tersebut
Melarutkan zat sebaiknya dilakukan
didalam erlemyer (terlebih lagi bila zatnya mudah menguap harus dengan
erlenmeyer bertutup) kecuali bila dibutuhkan pengadukan dan atau untuk
mereaksikan suatu zat maka dapat dilakukan di beaker gelas atau lumpang.
Selain kelarutan yang paling penting
diketahui dalam membuat sediaan larutan maupun sediaan farmasi lain adalah dosis maksimal suatu bahan obat karena
obat yang dibuat tanpa memperhatikan dosis maksimalnya sangat berbahaya. Jika
dosis berlebih dalam setiap pemakaian atau setiap harinya akan membuat obat itu
menjadi suatu racun yang bisa menimbulkan efek –efek negatif bagi kesehatan
tubuh bahkan menyebabkan kematian. Untuk itu perlu kita ketahui dosis suatu
bahan obat dalam suatu sediaan untuk setiap pemakainnya
PRAKTIKUM I LARUTAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Larutan
ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan
lain sebagai pelarut digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1
g zat padat atau 1 ml zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelarut
Istilah
kelarutan
|
Jumlah bagian pelarut yang diperlukan
untuk melarutkan
|
Sangat Mudah
Mudah larut
Larut
Agak sukar larut
Sukar larut
Sangat sukar larut
Praktis tidak larut
|
Kurang dari 1
1-10
10-30
30-100
100-1000
1000-10.000
Lebih dari 10.00
|
Subscribe to:
Posts (Atom)