Selama membran serabut syaraf tetap tidak terganggu,
potensial membran tetap kira-kira -85
milivolt, dinamakan potensial istirahat.
Akan tetapi setiap faktor yang dengan tiba-tiba meningkatkan permeabelitas
memmbran terhadap natrium mengakibatkan serangkaian perubahan yang cepat pada
potensial membran yang berlangsung kurang dari ssatu detik setelah itu segera
diikuti dengan kembalinya potensial membran ke nilai normal. Rangkaian
perubahan potensial ini dinamakan potensial aksi. (.)
Potensial aksi adalah pembalikan singkat potensial
membran akibat perubahan cepat permeabilitas membran ()
Read More
Read More
Eksitasi Atau Proses Timbulnya Potensial Aksi
·
Perangsangan listrik pada membran
Perangsangan
listrik juga dapat menimbulkan potensial aksi. Induksi muatan listrik secara
artefisial melalui membran menyebabkan aliran ion yang berlebihan melalui
membran ; hal ini selanjutnya menimbulkan potensial aksi. Akan tetapi, tidak
semua metoda yang menggunakan rangsang listrik mengakibatkan eksitasi, dan
karena perangsangan listrik adalah cara yang umum digunakan dimana serabut
syaraf dirangsang bila diselidiki dalam laboratorium proses eksitasi listrik
diberikan keterangan yang lebih mendalam.
·
Perangsangan kimia atau Pemberian zat
kimia pada membran sehingga permeabilitasnya terhadap natrium meningkat
Pada
dasarnya, setiap faktor yang menyebabkan ion natrium mulai berdifusi masuk
melalui membran dalam jumlah yang cukup akan menyebabkan timbulnya mekanisme
pengaktifan regeneratif automatis. Yang akhirnya akan menimbulkan potensial
aksi. Jadi zat-zat kimia tertentu dapat merangsang serabut saraf dengan
meningkatkan permeabelitas membran. Zat- zat kimia seperti ini adalah asam,
basa, dan yang paling penting adalah asetilkolin.
·
Kerusakan mekanik pada membran
Serabut
saraf yang hancur, terjepit atau yang tertusuk dapat dengan tiba-tiba
menyebabkan gellombang pemasukan natrium dan karena alasan yang jelas dapat
menimbulkan potensial aksi. Sedikit tekanan pada beberapa ujung saraf khusus
dapat merangsang saraf ini
·
Suhu : panas , dinginatau hampir setiap
faktor yang untuk sementara mengganggu keadaan istirahat membran
Ada Dua Keadaan
Terjadinya Potensial Aksi
1. Depolarisasi
Potensial
membran mengalami penurunan dari potensial istirahat ; potensial tersebut
berkurang atau bergerak menuju 0 mV dibandingkan dengan potensial istirahat,
lebih sedikit muatan yang dipisahkan. ()
Pada
gambar yg menunjukkan keadaan depolarisasi : permeabilitas pori-pori membran
terhadap ion natrium tiba-tiba meningkat banyak ion –ion natrium masuk ke dalam
serabut , cukup banyak membawa muatan ppositif ke dalam untuk menyebabkan
hilangnya potensial istirahat normal dan biasanya cukup banyak muatan
menimbulkan muatan positif di dalam serabut sebagai ganti keadaan normal yang
negatif . keadaan positif dalam serabut dinamakan pembalikan potensial.
2. Repolarisasi
Membran
kembali ke potensial istirahat setelah mengalami depolarisasi. ()
Hampir
segera setelah depolarisasi berlangsung, pori-pori membran kembali menjadi
hampir tidak permeabel sama sekali terhadap ion natrium.karena hal ini,
pembalikan potensial positif dalam serabut menghilang, dan timbul kembali
potensial istirahat normal. Hal ini dinamakan repolarisasi (.)
Kecepatan suatu potensial aksi berjalan disepanjang
neuron tergantung oleh dua faktor :
apakah seratnya bermielin dan garis tengah. ()
1. Ada
tidaknya mielin pada serabut syaraf
Serabut
yang bermielin seperti diisyaratkan oleh namanya dibungkus mielin pada
interval-interval yang teratur di sepanjang akson. Serabut bermielin memilkiki
inti sentral serabut yaitu aksonda membran akson sebenarnya membran konduktif.
Mielin
terutama terdiri dari lipid. Karena ion-ion larut air ini berperan membawa arus
menembus membran tidak dapat menembus sawar lipid yang tebal ini, selaput
mielin berfungsi sebagai insulator seperti karet yang membungkus kabel listrik.
()
Di
tengah akson terdapat aksoplasma. Disekitar akson terdapat selubung mielin yang
tebalnya kira-kira sama seperti tebal askon, selubung mielin terputus oleh
nodus ranvier. (.)
Pada
nodus ranvier inilah bisa terjadi potensial membran dan arus dapt mengalir
melalui membran. Dimana saluran-saluran natrium terkonsentrasi di daerah-daerah
nodus : daerah yang terlindungi oleh mielin hampir tidak memiliki saluran
tersebut.sewaktu suatu potensial aksi muncul di salh satu nodus muatan muatan
yang berlawanan tertarik dari nodus inaktif di sebelahnya (jarak setiap nodus
hanya sekitar 1 mm)mengurangi potensial mendekati ambang sehingga nodus
tersebut mengalami potenbsial aksi dan demikian seterusnya . akibatnya pada
serat bermielin impuls meloncat dari satu nodus ke nodus berikutnya melewati
bagian-bagian bermielin pada akson, proses ini disebut hantaran saltatorik.
Serat-serat bermielin menghantarkan impuls sekitar 50 kali lebih cepat dari
serat tidak bermielin dalam ukuran yang sama
2. Garis
tengah serat
Besarnya
aliran arus ysitu jumlah muatan yang berpindah juga bergantung pada resistensi
atau rintangan terhadap gerakan muatan listrik diantara dua daerah. Jika garis
tengah besar maka resistensi berkurang . denga demikian semakin besar garis
tengah serabut saraf semakin cepat serabut tersebut menghantarkan potensial
aksi.
Serat-serat
bermielin berukuran besar misalnya serat yang mempersarafi otot rangka dapat
menghantarkan potensial aksi dengan kecepatan 120 meter /det, dibandingkan
dengan kecepatan hantaran serat tidak bermielin kecil 0,7 m/s, seperti yang mempersarafi saluran cerna perbedaan
kecepatan penjalaran potensial aksi ini berkaitan dengan urgensi informasi yang
akan disampaikan. Suatu sinyal ke otot-otot rangka untuk melekukan gerakan
tertentu (misalnya mencegah anda jatuh sewaktu menginjak sesuatu ) harus
disampaikan lebih cepat dibandingkan dengan sinyal untuk memodifikasi proses pencernaan yang berjalan lambat.
Perambatan Potensial Aksi
Pada
perambatan depolarisasi, Arus mengalir ke dalam melalui membran yang mengalami
depolarisasi dan mengalir keluar melalui membran istirahat, jadi melengkapi
siklus. Melalui beberapa jalan yang tidak dimengerti aliran arus keluar melalui
membran istirahat sekarang meningkatkan permeabilitas membran terhadap natrium
yang memungkinkan ion natrium berdifusi ke dalam melalui membran, jadi
menimbulkan lingkaran setan pengaktifan membran, sebagai akibatnya terjadi
depolarisasi pada daerah membran sel ini.oleh karena itu bagian selanjutnya dari
membran mengalami depolarisasi. Dan pada daerah depolarisasi yang baru ini
menyebabkan siklus lokal arus yang engalir lebih jauh sepanjang membran
menyebabkan depolarisasi yang semakin lama semakin progresif. Jadi, proses
depolarisasi sepanjang serabut saraf ke dua arah. Penghantaran proses
depolarisasi sepanjsng serabut saraf
atau otot dinamakan impuls saraf atau impulos otot.
Sekarang
jelas bahwa membran yang peka rangsang tidak mempunyai arah perambatan tunggal,
tetapi impuls dapat berjalan dalam dua arah menjauhi rangsangan-dan malahan
berjalan sepanjang semua cabang serabut saraf – sampai seluruh membran
mengalami depolarisasi.
Perambatan
repolarisasi. Potensial aksi pada setiap titik sepanjang serabut dalam keadaan
normal lamanya berlangsung hampir bersamaan. Oleh karena itu dalam keadaan
normal repolarisasi pertama kali terjadi pada tempat asal rangsangan dan
kemudian menyebar secara progresif sepanjang membran, bergerak dengan arah yang
sama dengan arah depolarisasi yang menyebar sebelumnya. (.)
Potensial
aksi timbul secara all or none
Apabila
suatu bagian membran neuron mengalami depolarisasi mencapai ambang, timbul
potensial aksi yang disebarkan ke seluruh membran tanpa mengalami penyusutan.
Selain itu setelah ambang tercapai resultan potensial aksi yang terjadi selalu
mencapai tinggi maksimum, karena perubahna voltase selama potensial aksi
disebabkan oleh gerakan ion mengikuti penurunan gradien konsentrasi dan
listrik, yang tidak dipengaruhi oleh kekuatan rangsangan. suatu rangsangan yang
lebih kuat dari yang diperluksn untuk membAWA membran ke ambang tidak
menimbulkan potensial aksi yang lebih besar . dipihak lain rangsangan yang
tidak berhasil mendepolarisasi membran ke ambang tidak akan mencetuskan
potensial aksi sama sekali.
Dengan demikian,
suatu membran exitable berespon terhadap suatu rangsangan dengan potensial aksi
maksimum yang menyebar ke seluruh membran tanpa menyusut atau sama sekali tidak
merespon. Ini
disebut hukum all or none.()
Konsep
all or none ini analog dengan menmbakkan sebuah senjata api.. pelatuk mungkin
tidak ditarik cukup kuat sehingga peluru tidak keluar (ambang tidak tercapai)
atau ditarik cukup kua untuk mendapatkan respon senjata berupa tembakan penuh
(ambang tercapai). Menarik pelatuk lebih kuat tidak akan menyebabkan letusan
yang lebih kuat, seperti kita tidak dapat melakukan “ separuh” tembakan kita
tidak dapat membuat separuh potensial aksi.()
Potensial aksi disebabkan oleh rangkaian perubahan
pada permeabilitas membran untuk natrium dan kalium
Ø Peristiwa
pertama adalh peningkatan permeabilitas natrium yang sangat besar meningkat
sebanyak 5000 kali karena konsentrasi natrium di luar serabut yang sangat
tinggib, ion natrium sekarang berdifusi dengan cepat ke dalam, membawa muatan
p[ositif dan merubah potensial listrik di dalam serabut dari negatif menjadi
positif
Ø Peristiwa
kedua adalah peningkatan permeabilitas kaliu, disertai dengan penurunan
permeabilitas natrium kembali ke normal. Hal ini memungkinkan ion kalium yang
bermuatan positif dalm jumlah besar berdifusi ke luar serabut suatu difusi yang
mengembalikan potensial di dalm membran kembali ke tingkat istirahat yang
negatif.
Ø Peristiwa
ketiga, adalah penurunan permeabilitas kalium kembali ke normal
Ø Peristiwa
keempat adalah transport aktif natrium kembali keluar serabut syaraf dan
diikuti transpor aktif dan difusi ion kalium kembali dalam serabut syaraf, jadi
menimbulkan keadaan serabut yang semula.
No comments:
Post a Comment