BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Membicarakan
peran pada dasarnya membicarakan fungsi atau kegunaan. Dalam kajian ilmu-ilmu
sosial terdapat teori struktural fungsional yang konsep dasarnya diperkenalkan
oleh para filosofi.
Agama
mengambil peranan penting dalam keberadaan suatu masyarakat atau komunitas.
Karena suatu agama atau kepercayaan akan tetap langgeng jika terus diamalkan
oleh masyarakat secara kontiniu. Masyarakat adalah golongan besar atau kecil
terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian
secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini,
melihat kepada kondisi masyarakat maka agama dapat dibedakan dalam dua
tipe, yaitu : agama yang hidup dalam masyarakat sakral dan agama yang hidup
dalam masyarakat sekuler.
Read More
Sumbangan
atau fungsi agama dalam masyarakat adalah sumbangan untuk mempertahankan
nilai-nilai dalam masyarakat. Sebagai usaha-usaha aktif yang berjalan terus
menerus, maka dengan adanya agama maka stabilitas suatu masyarakat akan tetap
terjaga. Sehingga agama atau kepercayaan mengambil peranan yang penting dan
menempati fungsi-fungsi yang ada dalam suatu masyarakat. Dalam hal ini
fungsi-fungsi agama dalam masyarakat ialah : Fungsi edukatif, penyelamat,
perdamaian, kreatifitas, penumbuh rasa solidaritas, tranformatif, sublimatif,
kontrol.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN
·
Untuk mengetahui bagaimanakah peran,
fungsi dan tujuan agama yang sesungguhnya dalam realitas kehidupan manusia
sehari-hari.
BAB II
PERMASALAHAN
Islam dari
masa ke masa tidak pernah berubah sejak masa nabi Muhammad. Islam yang
dibawanya dari Allah, Islam sebagai pandangan hidup diangkat sebagai objek
studi. Islam di masa ke masa tidak pernah tidak berkembang, Islam terus dikaji
sejak masa nabi dan sampai sekarang Islam terus dikaji secara ilmiah dan tidak
cukup dengan amalkan saja peran Islam dalam kehidupan sangat penting dalam
masyarakat.
Yang lebih
tepat menjadikan Islam sebagai objek kajian ilmiah atau cukup dijadikan pedoman
hidup yang tampak perubahan dan kekurangan. Permasalahan semacam ini sebenarnya
merupakan permasalahan klasik yang menjadi perdebatan pada abad
pertengahan antara al Ghazali dan Ibn Rusyd, yang mempertanyakan bagaimana
hukumnya mempelajari Islam, peran Islam dalam kehidupan masyarakat sangat
besar, karena Islam adalah suatu jalan yang paling benar, dan agama yang diakui
Allah dan dijadikan pedoman bagi umat Islam, peran Islam dari dulu sampai
sekarang terus berkembang dengan adanya kajian-kajian terdapat dalam Islam itu
sendiri, dengan adanya pemikiran-pemikiran para filosof yang mengkaji Islam dan
mengembangkan dari masa ke masa sampai sekarang Islam berperan penting di dalam
negara kita dan kita ketahui Islam itu berkembang di negara kita karena kita
adalah negara yang banyak Islam di banding negara lain dan Islam sangat berperan
penting untuk masyarakat yang didalamnya menganut agama Islam.
BAB III
PEMBAHASAN
Peranan Agama pada
Realitas Kehidupan Manusia
Agama mengambil peranan penting
dalam keberadaan suatu masyarakat atau komunitas. Karena suatu agama atau
kepercayaan akan tetap langgeng jika terus diamalkan oleh masyarakat secara
kontiniu. Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa
manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh
mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, melihat kepada kondisi masyarakat
maka agama dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu : agama yang hidup dalam
masyarakat sakral dan agama yang hidup dalam masyarakat sekuler.Sumbangan atau
fungsi agama dalam masyarakat adalah sumbangan untuk mempertahankan nilai-nilai
dalam masyarakat. Sebagai usaha-usaha aktif yang berjalan terus menerus, maka
dengan adanya agama maka stabilitas suatu masyarakat akan tetap terjaga.
Sehingga agama atau kepercayaan mengambil peranan yang penting dan menempati
fungsi-fungsi yang ada dalam suatu masyarakat
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu
sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :
- Karena agama merupakan sumber moral
- Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
- Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
- Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah
dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah
dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi
sedikit di antara mereka yang mensyukurinya.
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa
dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari
luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam diri manusia dibagi menjadi dua
bagian, yaitu
- Godaan dan rayuan yang berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah atau kebaikan.
- Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada kejahatan
Disinilah letak peranan agama dalam
kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan
manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
Fungsi Agama Pada Kehidupan Manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu
menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang,
agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains
sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang dihuraikan di
bawah:
- Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT
-Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
-
Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
– Memainkan fungsi kawanan sosial.
Kebanyakan agama di dunia adalah
menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah
menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan
agama memainkan fungsi kawanan social
Fungsi
Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai
faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu
ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban
sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal
ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial
didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya
konsensus dalam masyarakat.
Fungsi Disintegratif Agama.
Meskipun agama memiliki peranan sebagai
kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu
masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai
kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi
suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam
mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan
menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain
Beberapa tujuan agama
terhadap kehidupan manusia yaitu
:
- Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
- Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
- Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
- Menyempurnakan akhlak manusia.
Agama juga
berperan untuk menciptakan suatu perdamaian bagi masyarakat dan sebagai alat
yang dapat dijadikan sebagai penumbuh rasa solidaritas.
Untuk
menciptakan iklim damai tersebut, perlu dibentuk pranata-pranata sosial yang
menjadi infrastruktur bagi tegaknya suatu perdamaian dalam masyarakat.
Dalam hal ini
peranan pemimpin keagamaan, seperti ulama, pendeta, kyai dan para jemaah agama,
adalah sangat penting bagi terwujudnya suasana damai dan kondusif dalam kehidupan beragama manusia sehyari hari.
BAB IV
KESIMPULAN
IV.1 PENUTUP
Agama
merupakan suatu kebutuhan dasar setiap manusia, munculnya berbagai perasaan dalam
diri manusia yang bersifat khayali dan imajiner, menjadi modal dasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan suatu agama atau kepercayaaan. Agama muncul dari
adanya kepercayaan-kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap suci dan
menempati berbagai
aspek dalam kehidupan manusia yang akhirnya suatu agama atau kepercayaan dapat
melekat dan mengambil peranan penting pada seorang individu atau masyarakat.
Sebuah masyarakat yang mempunyai
konsep-konsep kepercayaan, akan membentuk sebuah sistem baru, dimana ada norma-norma
dan aturan-aturan agama yang melekat dan menjadi ciri khas dalam masyarakat
tersebut. Begitu pentingnya peranan agama dalam masyarakat sehingga ada yang
disebut dengan masyarakat agamis dan ada juga yang dikatakan sebagai masyarakat
sekuler. Masyarakat sekuler memisahkan urusan-urusan dunia dengan nilai-nilai
keagamaan, sedangkan masyarakat agamis adalah masyarakat yang meletakkan
nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat tersebut berdasarkan tuntunan
dan aturan agama yang dianut dalam masyarakat itu.
VI.2 SARAN-SARAN
·
Ada baiknya segala kehidupan
manusia dalam melakukan aktiitas hidupnya, manusia selalu berdasar dan
berpatokan pada agama, agar tidak terjadi kesimpang siuran antara oendapat
manusia dan kebenaran ajaran agama.
·
Perlu dikembangkan perilaku hidup
beragama dalam kehidupan sehari-hari, agar tercipta suatu keselarasan dan
tenggang rasa antara umat beragama yang satu dengan yang lainnya
·
Sebaiknya setiap Agama bisa
saling menghormati dan menghargai agar tidak terjadi suatu konflik, demi
terciptanya masyarakat yang religius.
No comments:
Post a Comment